Ambassador Award bagi CEO dan TKI berprestasi

By Admin

nusakini.com--TKI di Korsel paling mujur dari sisi perlindungan dan pendapatan. Namun peningkatan masih terus diupayakan. Itulah mengapa "Ambassador Award" diberikan. Dubes Umar Hadi menganugerahkan "Ambassador Award" kepada dua pimpinan perusahaan Korsel. Keduanya dinilai memberikan hak-hak lebih kepada TKI. Inilah salah satu cara KBRI Seoul melindungi warganya. 

Kegiatan yang dihelat akhir pekan lalu ini merupakan acara tahunan KBRI Seoul yang dimulai tahun lalu, namun kali ini lebih spesial. Khusus CEO penerima penghargaan, selain harus memenuhi kriteria peningkatkan hak-hak TKI, di perusahannya juga harus tidak pernah ada TKI yang meninggal atau mengalami kecelakaan kerja. 

CEO penerima anugerah kali ini adalah Kim Moon-go (Senyeong Precise Enginerinh Co.) dan Seo Bo-Sung (Daewon GSI Co.). Perusahaan pertama mempekerjakan 11 TKI dan bergerak di bidang pembuatan kompor gas dan alat rumah tangga. Perusahaan kedua memiliki 12 TKI yang berfokus pada pembuatan mesin penggilas padi. Perusahaan dimaksud sejak 2004/2005 hanya mempekerjakan tenaga kerja Indonesia. 

"Jujur saja, sampai sekarang saya belum berpikir untuk mengambil tenaga kerja selain dari Indonesia. Mereka berhati hangat, rajin dan ulet," kata Kim Moon-go. "Kalau saya, selalu usahakan agar mereka (TKI) bisa beribadah pada waktunya," sahut Seo Bo-Sung diatas panggung. 

Dubes Umar menggarisbawahi pentingnya Ambassador Award ini karena dapat memotivasi perusahaan lain melakukan hal yang sama bagi TKI di Korea yang jumlahnya mencapai 36 ribu orang. Kedua CEO telah terpilih melalui seleksi yang sangat ketat yang dilakukan oleh tim khusus yang terdiri dari perwakilan organisasi masyarakat bersama KBRI. 

"Atas nama Pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada kedua sajangnim (CEO). Anda telah memperlakukan TKI dengan sangat baik. Anda adalah inspirasi bagi para CEO. Selain penghargaan, Anda juga berhak tiket liburan ke Indonesia PP," kata Dubes yang disambut dengan tepuk tangan 200 hadirin yang memenuhi ruang tamu Wisma Duta. 

Di sisi lain, Dubes menyatakan prihatin atas beberapa musibah yang dialami WNI dalam dua tahun terakhir. Dikatakan, pada dasarnya, keselamatan dan kesehatan pekerja di Negeri Kimchi sudah relatif baik, namun harus terus ditingkatkan demi kesejahteraan TKI. Jadi bukan soal angka, tetapi lebih ke soal pencegahan. 

"Oleh karenanya, hari ini saya nyatakan sebagai hari mulainya kampanye keselamatan dan kesehatan kerja. KBRI akan melakukan pendekatan sistematis kepada perusahaan pengguna TKI, Pemerintah Korsel dan juga para TKI. Targetnya, tidak ada lagi korban sia-sia. TKI harus sukses di Korea Selatan dan sukses jadi pengusaha saat pulang kelak," ujarnya. 

Menurut Kepala Fungsi Penerangan KBRI, M Aji Surya, yang juga berbeda dari tahun lalu, kali ini Ambassador Award juga diberikan kepada 3 WNI/TKI. Hajat Febrianto dinobatkan sebagai TKI teladan, Suwardi menjadi WNI Peduli budaya dan persatuan WNI, sedangkan Eko Darmiyanti sebagai diaspora peduli TKI di Korea. Masing-masing diganjar dengan Ambassador Award dari KBRI dan tabungan 2 juta Won (Rp 23 juta) dari BNI dan BPJS Ketenagakerjaan. 

Pemilihan ketiga WNI tersebut didasarkan beberapa kriteria yang diputuskan oleh perwakilan masyatakat Indonesia di negeri ginseng. Penerima anugerah dinilai bisa menjadi contoh TKI lain dan warga Indonesia di luar negeri. 

"Saya berpesan kepada teman-teman disini agar memperhatikan keselamatan dalam bekerja. Jangan lupa menggunakan helm dan peralatan keselamatan lain," kata Hajat. "Kalau saya boleh menghimbau, mari kita saling membantu satu dan lainnya agar beban makin ringan," kata Suwardi. 

Malam penganugerahan yang dihadiri mantan Menlu Hasan Wirajuda itu juga ditandai dengan penandatanganan pemberdayaan TKI antara BNI dan KBRI Seoul yang diwakili oleh Managing Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Adi Sulistyowati, dan Koordinator Fungsi Protokol Konsuler KBRI, Fuad Adriansyah.  

Selain itu, 5 TKI yang berstatus mahasiswa Universitas Terbuka cabang Korea Selatan juga mendapat beasiswa dari BNI karena nilai dan kerajinannnya diatas rata-rata. (p/ab)